Air Mati Saat Idul Adha, Bukti Gagalnya Kabir Bedi Pimpin PDAM Tirtanadi

0
537

Dirut PDAM TIRTANADI PROV Sumut, Kabir Bedi

MEDAN (media24jam.com) – Kekecewaan masyarakat di kawasan Medan Utara karena aliran air mati total saat perayaan Idul Adha 1442 H, boleh dikatakan menjadi salah satu bukti kegagalan Kabir Bedi, sebagai Dirut PDAM Tirtanadi.

Padahal, Kabir Bedi yang baru menjabat sejak Selasa 10 Nopember 2020, telah ‘berhasil’ memperoleh Top Ceo BUMD 2021 yang diselenggarakan majalah Top Business, bekerjasama dengan Institut Otda, dan beberapa Lembaga, Asosiasi, Konsultan Bisnis, serta pihak lainnya.

Demikian diungkapkan Zulhamri, Ketua Umum (Ketum) LSM KSMN Sumatera Utara yang dikenal dengan panggilan Amri Daeng, Kamis (22/7/2021).

“Bukan hanya dirutnya, pada momen yang sama tersebut, PDAM Tirtanadi Provsu juga mendapat Top BUMD Awards 2021, berupa penghargaan yang diberikan kepada BUMD-BUMD terbaik di Indonesia dalam hal kinerja bisnis, layanan, dan kontribusi terhadap perekonomian daerah,” terangnya.

Ketua LSM yang aktif dibidang sosial ini menyayangkan, penghargaan Top BUMD Awards 2021 tertanggal 05 Juli 2021 yang baru berkisar dua pekan itu sudah ternoda akibat tak mengalirnya air di wilayah Medan Utara ketika warga masyarakat (muslim khususnya) hendak melaksakan sholat Idul Adha, motong hewan kurban, MCK, dan sebagainya.

“Kejadian air mati saat Idul Adha kemarin mengindikasikan ketidakmampuan Bapak Kabir Bedi mempertahankan penghargaan Top Ceo BUMD yang baru saja diterimanya, konon pula untuk mempertahankan Top BUMD Awards PDAM Tirtanadi ?”, ketus Amri Daeng mengakhiri.

Sebelumnya diberitakan, Masyarakat di kawasan utara Kota Medan sangat kecewa dengan kinerja PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan. Sebab saat perayaan Idul Adha 1442 H atau 2021, air PDAM justru mati alias tidak mengalir ke rumah-rumah warga maupun ke rumah-rumah ibadah.

Warga sebagai pelanggan air PDAM menilai kinerja manajemen PDAM Tirtanadi Cabang Medan Labuhan sangat buruk karena diduga tidak rutin melakukan pemeliharaan pipa air.

“Setelah mengalami kerusakan yang hebat hingga air terbuang akibat kebocoran valve (katup), baru ada perbaikan. Artinya tidak ada pemeliharaan secara rutin”, kata Sutrisno, warga yang juga pelanggan PDAM Tirtanadi di Medan Labuhan, Selasa (20/7/2021).

Menurut S Sigalingging pelanggan PDAM lainnya, Pemprovsu perlu mengevaluasi kinerja Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Medan Labuhan atas ketidakmampuan mengelola perusahaan air plat merah itu.

Sementara Samsul Lubis (48) warga Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, mengaku sangat menyesalkan tidak mengalirnya air PDAM ke rumah warga dan rumah ibadah khususnya pada saat perayaan Idul Adha sehingga untuk mengambil air wuduk saja sulit, apalagi mencuci daging kurban karena ketiadaan air PDAM.

Pantauan seputarsumut ada dua kecamatan yaitu Medan Labuhan dan Medan Marelan yang tidak dialiri air PDAM selama 12 jam lebih akibat kebocoran hebat yang terjadi pada pipa distribusi di Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli.

Pelanggan air PDAM berharap kinerja pimpinan PDAM dievaluasi supaya tidak terulang kejadian tidak mengalirnya air ke rumah masyarakat dan rumah ibadah. Kecuali ada kejadian alam membuat pipa air terganggu.

Kerugian pelanggan sangat besar selama kurang lebih 12 jam tersebut untuk membeli air ke depot air baik untuk kebutuhan mandi, mencuci, menyiram MCK, dan untuk yang lain, ungkap H Pakpahan. (ok)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here