Aksi Demonstrasi Mahasiswa USU: Gerakan Penyelamatan Demokrasi

0
108

Medan, Media 24 Jam – Pada hari Senin, 26 Agustus 2024, mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar aksi demonstrasi di pintu 1 kampus sebagai bentuk protes terhadap kondisi politik nasional saat ini. Aksi ini dimulai pada pukul 18.12 WIB dan berakhir pada pukul 19.05 WIB.

Acara dimulai dengan kedatangan massa demonstran di pintu 1 dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan mahasiswa. Kemudian aksi massa memblokade jalan dan membakar ban di jalan raya depan pintu 1.

Orasi dari Yoel, massa aksi menyatakan bahwa partai politik telah mengkhianati rakyat dan menolak politik dinasti serta oligarki. Yoel menegaskan bahwa negara tidak boleh dikuasai oleh elite dan menyerukan kepada rakyat untuk bersatu menghadapi tindakan semena-mena yang dilakukan oleh para pemimpin. Aksi juga diisi dengan menyanyikan lagu nasional “Ibu Pertiwi” sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat.

Diaz dari Teknik USU memberikan orasi yang menyatakan bahwa rakyat telah dilucuti demokrasinya oleh partai politik. “Rakyat telah dilucuti demokrasinya oleh partai politik,”orasi Diaz.

Lanjut Diaz mengumumkan bahwa aksi hari ini akan melibatkan pembakaran semua logo partai politik sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap partai-partai yang dianggap telah mengecewakan rakyat, menekankan kemarahan terhadap para pemimpin dan elite politik yang dianggap semena-mena, juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat aksi tersebut, menjelaskan bahwa gangguan ini merupakan bentuk protes terhadap rezim yang dianggap zalim.

“Minta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat aksi ini. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap rezim yang dianggap zalim,”jelasnya saat orasi.

Aksi juga diwarnai dengan pembakaran ban dan kertas dengan logo partai politik sebagai bentuk protes yang lebih signifikan. Pembakaran ini merupakan simbolik dari kekecewaan mahasiswa terhadap peran partai politik yang dianggap sangat kurang responsif terhadap kebutuhan rakyat.

Kemudian, pada pukul 18.31 WIB, dilakukan pembakaran logo partai politik yang dipimpin oleh Diaz, disertai dengan penyanyian lagu “Ganyang Jokowi,” sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi dan partai politik yang berkuasa. Rifky selaku massa aksi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kesewenangan oligarki dan dukungan terhadap perjuangan mahasiswa demi kemenangan rakyat.

Orasi dilanjutkan oleh dengan menyerukan persatuan rakyat untuk melawan segala bentuk penyelewengan demokrasi yang dilakukan oleh para pemimpin politik. Rasyid dari FISIP USU juga menyampaikan kekecewaan terhadap elite politik dan menegaskan bahwa tindakan mereka seharusnya memaksa rakyat untuk menyerukan pembubaran partai politik yang dianggap melecehkan rakyat, massa aksi juga menyoroti kesewenangan presiden dalam memberikan pekerjaan kepada anak dan menantu, serta menolak kondisi yang dianggap menindas rakyat.

Aksi diakhiri dengan Sumpah Mahasiswa pada pukul 18.57 WIB. Massa kemudian menyanyikan lagu “Indonesia Raya” sebelum membubarkan diri dan kembali ke sekretariat BEM USU.

Aksi ini merupakan wujud aspirasi mahasiswa untuk menuntut perubahan dalam sistem politik dan penegakan demokrasi di Indonesia.(*/Ron)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here