MEDAN | MEDIA 24 JAM
Seorang pria tua cacat dan telah uzur berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga dibelakang halte dipinggir parit tak jauh dari Titi Sungai Amplas tepatnya di depan pabrik getah Asahan, Jalan SM.Raja, Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas.
Orang tua renta yang ngomongnya telah ngalur-ngidul dan diduga pikun itu, ditemukan warga dalam keadaan tak berdaya. Kondisinya sangat memprihatinkan, dan hanya bisa terbaring. Diperkirakan tidak makan dan minum selama 4 hari 4 malam diduga dibuang oleh anaknya sendiri.
Seorang warga setempat bernama Sangkot (55) mengatakan, pria yang diperkirakan berumur 75 tahun itu keadaannya hanya bisa terbaring, kondisinya cacat pada bagian tangan kanan dan kaki kiri serta kaki kanan dalam keadaan luka tak dapat di gerakkan.
“Tangan kanan dan kaki kirinya cacat serta kaki kanan dalam keadaan luka tak dapat di gerakkan sedangkan sebelah tangan kanannya selain cacat ada juga terdapat benjolan besar,” terang Sangkot kepada awak media ini, Minggu (15/11) dini hari.
Ia menuturkan, dirinya tak habis pikir, entah kenapa anaknya kok tega membuang orang tuanya sendiri yang sudah tua dan diperkirakan telah uzur itu.
Disebutkannya, orang tua bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat anak sukses atau saat anak dalam keadaan susah, hanya ‘orang tua’ yang mengerti dan batinnya akan menderita kalau anaknya susah.
“Saya merasa iba melihat orang tua tersebut. Mungkin apa lantaran ada cacat di tubuhnya, jadi anaknya tak mau susah mengurusnya. Sehingga, anaknya membuangnya begitu saja bagaikan sampah. Itu dugaan saya,” tambah Sangkot
Sangkot berharap semoga ada yang mau menolong, agar bisa terbongkar dan bisa diketahui dimana keberadaan keluarganya. ” Rasanya tidak mungkin bapak ini, tidak punya keluarga, tapi kalau memang hanya gara-gara bapak itu cacat, lalu dibuang oleh anaknya, karna dianggap menyusahkan, saya gak dapat berkata apa-apa, jelas itu anak durhaka,” bilang Sangkot.
Sementara, saat ditanya apakah dirinya melihat orang yang membuang pria malang yang ada di halte itu. “Awalnya saya melihat ada becak bermotor (betor) dari pusat kota Medan berhenti dihalte tepatnya 3 hari lalu, Kamis (13/11) dini hari,” sebut Sangkot.
Namun ia tidak menyangka, dan tak tau persis, kalau betor yang berhenti di halte, dikemudikan seorang pria menurunkan dan membuang bapak malang ini.
“Saya taunya setelah betor itu sudah jalan menuju Simpang Amplas. Pria yang membawa betor itulah yang menurunkannya seorang diri, tidak ada yang lain, saat itu mau saya kejar tapi gak bisa karna tidak ada kenderaan,”ucapnya.
Setelah penemuan, pria malang itu belum ada yang menolongnya, sedangkan warga disini takut, dan merasa tak mampuh, apa lagi ini musim virus corona (Covid-19). Kami berharap pihak terkait terutama Dinas Sosial dapat membatu pria malang tersebut.
“Kami warga di sini berharap ada yang mau menolongnya. Terutama Dinas Sosial, Sementara warga disini merasa tidak mampuh, dan kalaupun menolong hanya sekedar saja. Jelasnya warga agak takut, apa lagi inikan musim virus corona (Covid-19),”pungkasnya.
Sedang pria malang itu saat ditanya, awak media ini, tentang nama dan alamat tempat tinggalnya, mengaku kalau namanaya Hasan Basri,
Mirisnya lagi ketika ditanya tempat tinggalnya, awalnya pria yang tak beruntung dan diduga telah pikun itu menyebut di Lubuk Pakam, setelah berapa saat kemudian ditanya kembali ia menyebut Amaliun dan di beberapa lainya.(lin)