MEDAN | Media24Jam.com – Hujan deras yang mengguyur kawasan Jalan Raya Helvetia, Kamis (9/10/2025) sore hingga malam, kembali menyulap jalan utama itu menjadi “kolam dadakan”. Air setinggi setengah ban mobil menggenangi hampir seluruh badan jalan, membuat arus lalu lintas tersendat dan pengendara terpaksa melaju ekstra hati-hati agar tak terperosok di tengah genangan.
Pantauan di lokasi menunjukkan air mengalir deras di beberapa titik, sementara saluran drainase di sisi jalan tampak tak berfungsi sebagaimana mestinya. Parit-parit dipenuhi lumpur dan tumpukan sampah yang sudah lama tak dibersihkan, seolah menegaskan bahwa pemeliharaan drainase bukan lagi prioritas.
“Airnya tinggi, paritnya penuh lumpur dan sampah. Jadi ya wajar saja kalau banjir. Lampu jalan pun mati, jadi makin berbahaya kalau malam,” keluh seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Diduga, genangan parah ini bukan semata akibat hujan deras, melainkan karena sistem drainase yang nyaris lumpuh. Alih-alih mengalirkan air, saluran justru berubah menjadi “waduk mini” yang meluap ke badan jalan setiap kali hujan deras turun.
Kendaraan roda dua tampak oleng saat melintasi arus air, sedangkan mobil besar harus melambat agar tidak menimbulkan cipratan tinggi yang membahayakan pengguna jalan lain. Ironisnya, hingga malam hari, belum terlihat satu pun petugas dari instansi terkait yang turun melakukan penanganan cepat di lokasi.
Warga sekitar mengaku sudah berulang kali menyampaikan keluhan tentang kondisi drainase yang buruk, namun hingga kini belum ada langkah nyata.
“Setiap hujan pasti banjir, tapi ya begitu-begitu saja. Nanti kalau videonya viral baru ramai diperbaiki,” sindir seorang warga lainnya.
Kondisi ini menambah daftar panjang titik genangan di Medan yang muncul setiap musim hujan, seolah menjadi “agenda tahunan” akibat buruknya perawatan infrastruktur dasar.
Warga berharap Pemko Medan segera melakukan pembersihan dan normalisasi drainase secara menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam atau penanganan sementara.
“Kami tidak minta banyak, cukup paritnya dibersihkan dan lampu jalannya nyala. Jangan tunggu sampai air masuk ke rumah warga,” ujar warga dengan nada kesal.
Jika hujan deras beberapa jam saja sudah mampu menenggelamkan jalan utama kota, maka bukan langit yang perlu disalahkan — melainkan saluran yang tersumbat dan perhatian pemerintah yang tersendat.
(Tim Media24Jam)




