Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sumut Gagas Tanam Padi Terapung di Danau Toba

0
480

MEDAN (Media24jam.com) – Sistem penanaman padi di atas air sudah lama di terapkan di negara China khususnya di kota chiang xiang dimana tanaman padi di tanam di dalam wadah plastik dengan memakai piringan.

Sebenarnya awal mula penemuan sistem tanam padi di atas air ditemukan seorang mahasiswa pertanian China yang melihat ikan di kolam banyak yang mati dan mengambang seperti kurang mendapat oksigen, setelah di analisa di buat percobaan kombinasi simbiosis mutualisma antara tanaman padi dan ikan dalam kolam tersebut.

Dari hasil uji coba tanaman padi di atas kolam ternyata dapat memperbaiki nutrisi air kolam yang mana tanaman padi melepaskan nitrogen dan oksigen sedangkan kotoran ikan sebagai sumber pangan mengandung nutrisi yang di butuhkan tanaman padi sehingga terjadi simbiosis mutualisme antara tanaman padi dan ikan di kolam .

“Hasil uji coba langsung di terapkan di kota chiang xiang dengan danau sebagai media wadah tanaman padi ,tanpa perlu pemupukan .

Sistem tanam di atas air disebut aqua phonik ternyata lebih mudah di terapkan dan lebih hemat biaya sebab tidak perlu pengairan dan pemupukan lagi karena kotoran ikan adalah nutrisi yang di butuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Tidak terbatas hanya tanaman padi juga untuk beragam sayuran dan umbi umbian. Hal ini di terangkan Kadis Tanaman pangan Hortikultura provinsi Sumut Dahler melalui kabidnya Purba kepada awak media di ruang kerjanya, Senin (22/3/2021).

Melihat Indonesia 80 persen di kelilingi air dan banyaknya petani tambak udang dan ikan di kolam dan danau sehingga pola tanam ini sangat bagus di terapkan di Indonesia khususnya Sumut.

beberapa waktu lalu kami lakukan survey daerah Danau Toba Kabupaten Samosir melihat banyaknya kerambah ikan di Danau Toba baik milik perusahaan maupun petani lokal.

Banyak keluhan kita dengar dari petani karena banyak ikan yang mati akibat kekurangan nitrogen Oksigen akibat dari kotoran ikan yang tidak terurai dan mengandung Karbon dioksida (CO2) , mikroba serta zat berbahaya lainya ,

Rencananya kita akan sosialisasikan pola tanam baru ini dan uji coba dengan berkordinasi dengan dinas terkait dan Steak holder di daerah tersebut dan harapan kita pola tanam Aqua phonik sebagai solusi minimnya lahan pertanian di Indonesia,” pungkas Purba mengakhiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here