Medan , media24jam — Eko, anak Kepala Desa Cinta Rakyat, memberikan penjelasan terkait tuduhan kekerasan terhadap seorang wartawan yang melibatkan perampasan telepon seluler. Eko menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan menjelaskan kronologi kejadian yang sebenarnya.
Eko menjelaskan bahwa insiden itu terjadi setelah dirinya merasa kesal karena wartawan yang sudah dikenalnya merekam video dirinya tanpa izin. Merasa tidak nyaman dengan tindakan tersebut, Eko mengambil telepon seluler itu dan menghapus video yang direkam tanpa persetujuannya.
“Saya merasa kesal karena video saya direkam tanpa izin. Kami sudah saling mengenal, jadi saya tidak mengerti kenapa itu terjadi,” ungkap Eko.
Setelah menghapus video, Eko bermaksud mengembalikan telepon tersebut kepada wartawan, namun yang bersangkutan meninggalkan lokasi tanpa membawa hapenya. Eko akhirnya menitipkan telepon tersebut kepada Kepala Dusun agar bisa diserahkan kembali.
“Saya tidak melakukan kekerasan. Setelah menghapus video, saya titipkan hape itu kepada Kadus untuk dikembalikan,” jelas Eko. (Ag)