SIMALUNGUN, Media24Jam – Sudah selayaknya bagi perusahaan asing yang berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun itu memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pekerja lokal yang berjuang mempertahankan hidup dengan menjual tenaga, namun beda halnya dengan keberadaan PT.Aliance Consumer Products Indonesia yang tidak pernah memikirkan keselamatan barang-barang milik pekerja lokal.
Hal ini terbukti sudah puluhan kali para tenaga kerja yang masuk sift A, sift B dan sift C kerap kehilangan barang-barang milik pribadi, diantaranya Helmet, knalpot sepeda motor, jaket, baju hujan, lampu, sehingga para pekerja yang membaur dilokasi antara tenaga outsourcing maupun karyawan sangat merasa tidak nyaman, sedangkan barang-barang milik pekerja yang hilang nilainya lebih besar dari upah harian yang mereka terima.
Salah seorang tenaga kerja yang tidak ingin dipublikasikan jati dirinya kepada wartawan Selasa, (15/10/2024) saat diwawancarai wartawan didepan pintu gerbang PT.Aliance Consumer Products Indonesia mengatakan
“saya sudah tiga kali kehilangan pak, pertama kehilangan Jacket seharga Rp 250.000,- kedua kehilangan Jacket lagi seharga Rp 200.000,- dan yang ketiga pak baru seminggu yang lalu saya kehilangan Helem LTD seharga Rp 800.000,-, dan setiap kali kehilangan saya laporkan ke pihak Security, namun tidak ada tindakan atau solusi apapun hingga saat ini, makanya kami disini para pekerja merasa resah pak bila kami masuk kedalam untuk bekerja meninggalkan barang-barang kami diparkiran pak,” tuturnya kepada wartawan.
Masih menurut pekerja yang kehilangan “beberapa waktu yang lalu barang-barang pribadi kami dititip ke Pos Scurity, helm dan hand phone, namun akhir-akhir ini tidak lagi diperbolehkan menitip barang milik pekerja di Pos Scurity tanpa ada kejelasan apa sebabnya, sehingga akhirnya kami merasa aneh melihat situasi di PT.Aliance Consumer Products ini,” kata pekerja kepada wartawan.
Sementara itu, saat perihal ini dikonfirmasi ke pimpinan PT.Aliance Consumer Products Indonesia, Ali Dyna Lase melalui via seluler, pada Jumat (1/11/2024), beliau enggan mengangkat teleponnya dan juga enggan membalas melalui pesan Whatsapp. (Dwi)