Rumah Terduga Teroris di Cengkeh Turi Binjai Didatangi Tim Densus 88

0
556

BINJAI (Media24jam.com) – Rumah bercat hijau milik terduga teroris, berinisial DI (44) di Jalan Yos Sudarso, Gang Aisyah, Lingkungan IX, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara didatangi Tim Densus 88 Mabes Polri, Jumat (13/8/2031) sekira pukul 11.34 Wib. Kedatangan mereka kesana diduga untuk mengamankan DI yang diduga terlibat dalam aksi terorisme.

Disana, petugas melakukan penggeledahan guna proses penyelidikan. Hasilnya ditemukan sejumlah barang bukti. Seperti 7 buah buku berjudul : Zionis & Syiah (1 buku), Suara Syam (1 buku), Mewaspadai penyimpangan Neo Murji”ah (1 buku), Membongkar kesesatan Gafatar (1 buku), Sehat dan Kaya dengan sedekah (3 buku).

Serta barang bukti lainnya yaitu, 1 unit Buku Tabungan Bank Mandiri Syariah, 1 unit ATM Bank Mandiri Syariah, 1 unit Kartu NPWP, 2 Unit Hand Phone masing masing 1 HP merk Nokia, 1 HP Android, 1 Sertifikat Wakaf Tunai Program Sejuta Donatur untuk Ponpes Tahfiz Alquran Al Huda Gratis, 1 berkas Copy bertuliskan Arab, 1 KTP, 1 Lembar Foto Copy KTP atasnama Dudi Iskandar, 1 Kartu Umroh dan Haji Plus (Tawassu) dan 1 Kartu BSM.

Menurut informasi yang beredar, penangkapan terduga teroris berinisial DI merupakan pengembangan dari pengamanan terduga teroris lainnya dari daerah mencirim, Kabupaten Deli Serdang, yang berhasil diamankan sebelumnya.

Camat Binjai Utara, Adri Rivanto SSTP saat dikonfirmasi membenarkan adanya penangkapan tersebut.

“Benar, sebelum Sholat Jumat tadi ada penangkapan terhadap warga kita yang diduga terlibat aksi terorisme,” kata Adri Rivanto, Jumat (13/8) Siang, sekira Pukul 14.55 Wib.

Hal senada juga disampaikan Kepala Lingkungan IX, Suyoto. Dijelaskannya bahwa DI sendiri merupakan warga pendatang di kampung ini.

“Dia menetap disini pada tahun 2012 lalu,” ucapnya.

Dalam kesehariannya, kata Suyoto, DI dikenal jarang bersosialisasi dengan warga sekitar sini. Pun begitu, DI yang merupakan ayah dari 6 orang anak tersebut dikenal ramah mau bertegur sapa dengan warga sekitar.

“Orangnya memang agak tertutup tapi kalau jumpa ya mau juga kalau untuk sekedar bertegur sapa,” ucapnya.

Suyoto sendiri mengenal DI hanya sebatas sebagai seorang guru ngaji di rumah Tahfiz dekat kediamannya. Selain daripada itu, Suyoto tidak tau persis kegiatannya di luar sana seperti apa.

“Jujur aja gak nyangka juga tadi dikabari kalau DI dibawa polisi karena katanya diduga terlibat radikalisme atau teroris gitu. Karena setau saya dia cuma guru ngaji biasa,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, pasca penangkapan rumah kediaman DI tampak sepi dan tertutup. Hanya terlihat ada beberapa wanita berpakaian cadar serba hitam duduk di samping sebelah rumahnya.

Tim wartawan yang coba menggali informasi di lingkungan sekitar rumah DI tidak dapat banyak memperoleh penjelasan. Kebanyakan jiran tetangga disana memilih bungkam saat ditanyai tentang DI.

“Gak kenal pak dan saya tidak tau apa-apa kalau soal itu,” ujarnya.

Begitu juga saat wartawan hendak bertanya-tanya dengan beberapa ibu-ibu yang sedang duduk di samping rumah DI.

“Buat apa lagi nanya-nanya bang karena kan orangnya juga sudah dibawa sama polisi,” ucap seorang perempuan diduga istri DI dengan mata berkaca-kaca seperti menahan kesedihan. (bay)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here