KEPRI, (media24jam.com) – Pemerintah pusat telah menunjuk RSUD Embung Fatimah koa Batam sebagai tempat rujukan pasien yang terdiagnosis suspek Virus Corona Covid-19. Namun fasilitas Alat Kesehatan (Askes) yang ada di RSUD ini tidak mumpuni, sehingga semua pasien Corona yang dirawat tidak ada satupun yang sembuh. Bahkan ketiga pasien dinyatakan meningga dunia disebabkan kurangnya mendapat fasilitas kesehatan.
Hal inilah yang menjadi sorotan komisi IV DPRD kota Batam pada rapat koordinasi strategi dan kebutuhan penganggaran penangan Covid-19, Kamis (2/4/2020), di ruang rapat utama gedung DPRD kota Batam. Dalam rapat penting ini turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, dan Direktur RSUD Embung Fatimah, Kota Batam drg. Ani Dewiyana.
Pada rapat ini Ketua Komisi IV, Ides Madri, didampingsi Seketaris Komisi IV, DPRD, Tumbur Sihaloho, dan anggotanya, Nina Melani, menyarankan Walikota Batam agar memberi kewenangan penuh kepada Direktur RSUD Embung Fatimah untuk mengatur semua pengadaan semua fasilitas sarana dan prasarana. Karena yang paham persoalan ini adalah tenaga medis. Misalnya masalah ruang perawatan dan alat kesehatan dalam penangganan pasien Corona. Ruang-ruang seteril ini harus diadakan.
Selama ini, semua pasien isolasi ditempatkan pada gedung Kirana RSUD. Fasilitas kesehatan di gedung ini terbilang minim. Hal itu wajar karena ruangan di gedung tersebut sebenarnya adaah tempat khusus untuk pasien penyakit paru-paru. Namun demikian alat dan peralatan kesehatan di gedung ini harus dilengkapi agar pasien Corona bisa mendapat pelayanan kesehatan yang layak.
Ketua Komisi IV, Ides Madri, juga menyoroti kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim medis yang menangani para pasien Corona. Ini harus segera dilengkapi agar tim medis merasa nyaman dalam menangani pasien Corona.
“APD dan alat penyambung ventilator, semua alat sarana pendukung itu harus segera dilengkapi secepatnya,” tegas Ketua Komisi IV, Ides Madri. (handreass)
