Tim JKN UPT. Puskesmas Lubuk Baja Cek Kesehatan Warganya Door to Door

0
1020

KEPRI, (media24jam.com) – Tim program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) UPT. Puskesmas Lubuk Baja kota Batam turun lapangan secara Door to Door (dari pintu ke-pintu) dipermukiman warga. Tim yang berjumlah enam tenaga medis ini bertugas mengecek dan memberi penyuluhan kesehatan kepada warga. Ada 5 kelurahan di wilayah admistrasi kecamatan Lubuk Baja ini yang dikunjungi.

Perintah tugas program JKN ditandatangani oleh Kepala UPT. Puskemas Lubuk Baja, dr Agnes Sintalia Saing. Sebagai ketua Tim JKN yang ditunjuk adalah, drg Irma Yuliana, bersama anggotanya, dr Desrina Sy, Leli Zurianti, Murni Wahyuningsi Amd Keb, Supriani Amd Keb, dan Supardi.

Kepada media24jam.com, ketua tim program JKN UPT Puskesmas Lubuk Baja , drg Irma Yuliana, mengatakan banyak tantangan yang harus dihadapi selama berada dilapangan. Misalnya ke enganan warga untuk dicek kesehatannya, hewan peliharaan yang menggonggong saat tim mengunjungi rumah warga, dan masalah lainnya yang menghambat kinerja tim.

“Pendataan program keluarga sehat ini dimulai pada awal tahun lalu, dan akan berakhir di bulan November nanti. Ini untuk periode 2019,” ujar, drg Irma.

Media ini yang turut mendampingi tim JKN saat mengunjungi komplek perumahan Marina Park kelurahan Batu Selicin Nagoya, memang banyak ditemui warga yang menolak dicek kesehatannya meski ada pemberitahuan. Alasannya cukup sederhana, yaitu telah memiliki dokter rumah sakit atau klinik sendiri untuk cek up kesehatannya.

Alasan seperti ini selalu timbul ketika tim JKN memasuki komplek perumahan penCina_an. Di Kecamatan Lubuk Baja memang terkenal dengan komplek pencina_nya. Rumah yang berpagar tinggi, kos-kosan, maupun pemilik ruko yang selalu menutup pintu sehingga tim JKN sangat sulit untuk melakukan komunikasi penyuluhan kesehatan.

Faktor lainnya yang sedikit menyulitkan tim JKN adalah identitas warga saat akan diregistrasi. Sebagai pusat kota Batam, warga kecamatan Lubuk Baja kebanyakan berpenghuni tidak tetap atau berpindah-pindah tempat tinggal. Diwilayah ini banyak warga yang kos-kosan maupun kontrak tempat tinggal. Artinya, identitas alamat warga tidak singkron dengan tempat tinggalnya. Untuk itu tim JKN tetap berkoordinasi dengan RT dan RW setempat untuk pendataan warga.

Dipaparkan, drg Irma Yuliana,
Program JKN atau Indonesia Sehat ini dilakukan dengan sistem pendekatan Keluarga. Proritasnya yaitu, Penurunan angka kematian ibu dan bayi, penurunan prevalensi balita pendek (stunting), penanggulangan penyakit menular; dan penanggulangan penyakit tidak menular.

Program ini juga untuk memastikan warga masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Harapannya yaitu, Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapat imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan, penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar, penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur, penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan. Selain itu anggota keluarga tidak ada yang merokok, dan yang utama adalah keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (handreass)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here