KEPRI, (media24jam.com) – Untuk ketiga kalinya, air buangan Grand Mall Batam berhasil merendam dua blok di komplek perumahan Marina Park Nagoya kota Batam, yaitu blok V dan W. Dalam sebuah video amatir yang direkam warga setempat, terlihat air dengan volume besar menerobos ke permukiman warga. Air yang keluar melalui lubang drainase ilegal produk Grand Mall Batam itu telah dipastikan menjadi penyebab banjir dan terendamnya dua blok komplek perumahan tersebut.
Pengamatan media24jam.com, peristiwa naas itu terjadi saat hujan beberapa saat pada selasa siang, (27/8/2019). Dalam rekaman video itu juga terdengar keluhan dan rasa kekecewaan warga terhadap Grand Mall Batam.
Banjir yang sama juga pernah terjadi di bulan Juni dan Juli yang lalu, dan kali ini terjadi di bulan agustus. Artinya, setiap satu bulan sekali, dua blok komplek Marina Park ini menjadi langganan banjir dampak dari air buangan bervolume besar perusahaan Grand Mall Batam.
Dengan adanya musibah seperti ini, warga setempat menilai pihak perusahaan mengabaikan hak – hak warga negara untuk mendapatkan kehidupan yang nyaman dan tentram.
Terkait drainase ilegal ke permukiman warga ini pernah dilaporkan oleh seorang warga ke pihak Dinas Lingkungan Hidup, dan juga dinas Bina Marga bidang pengairan Pemko Batam pada akhir Februari lalu. Dalam laporannya warga meminta agar drainase ilegal tersebut ditutup disebabkan berdampak negatif di dua blok komplek Marina Park dan sekitarnya.
Namun hingga kini pihak Grand Mall Batam enggan untuk menutup drainase yang dibuat secara ilegal tersebut. Padahal permintaan warga itu dihadapan, Yanto, selaku pihak perwakilan management Grand Mall Batam maupun, Novi, seorang pejabat Kabid Dinas Lingkungan Hidup pemko Batam, ia memiliki Nomor Induk Kepegawaian (NIK) yang diakui negara.
Beberapa waktu yang lalu, media24jam,com sempat mengkonfirmasi persoalan ini kepada, Novi, selaku kepala bidang Pengawsan dan Penindakan Dinas Lingkungan Hidup Pemko Batam.
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Semua tergantung perintah pimpinan,” demikian disampaikan, Novi, kepada media ini.
Dengan ketidak pedulian pemerintah dalam persoalan ini, warga menduga ada suap dan konspirasi jahat antara pihak perusahaan bekerja sama dengan oknum-oknum pejabat di dinas terkait pemko Batam, sehingga warga masyarakat setempat merasa sangat dirugikan. Pihak penegak hukum diharap turun tangan untuk mengusut soal ini. (handreass)