MEDAN (Media24jam.com) – Marala Situmorang Guru SMA Negeri 1 Siborong-borong terus menggiatkan, mengajak masyarakat menjaga ketahanan pangan dengan mengupayakan ketersediaan pangan untuk keluarga dirumah agar mengurangi beban Pemerintah.
Ketersediaan pangan dapat dicapai apabila hasil panen Petani melimpah dan sehat untuk dikonsumsi. Untuk mencapai hal itu penggunaan Pestisida Nabati dan Pupuk Organik menjadi pilihan
yang mampu membuat hasil panen melimpah, sehat dan ramah Lingkungan.
Secara harafiah, pupuk organik adalah pupuk yang tersusun materi makhluk hidup seperti pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Bentuknya dapat berbentuk padat ataupun cair yang mengandung unsur hara (unsur makro dan unsur mikro) yang dibutuhkan setiap tanaman dalam jumlah banyak dalam bentuk organik yang berfungsi memenuhi kebutuhan tanaman dan mengaplikasikannya lewat daun tanpa membebani akar tanaman dan tanah. Sehingga dapat mengembalikan kesuburan tanah.
Hasil tanaman organik sangat bermanfaat untuk kesehatan dan aman untuk dikonsumsi. Disamping itu juga ramah lingkungan dan membuat tanah sehat.
Sedangkan pestisida nabati sendiri memiliki pengertian pestisida yang bahannya berasal dari tanaman/tumbuhan yang dapat mengendalikan hama pada tanaman.
Penggunaan Pestisida Nabati dan Pupuk Organik dapat mengurangi biaya produksi dan menjaga kelestarian Tanah dan keseimbangan ekosistem tanpa mengurangi produksi.
Penggunaanya tidak dapat dilakukan 100% pada tanah yang sudah dipakai menggunakan pupuk kimia.
“Kita harus menggunakannya secara perlahan, untuk memulihkan keadaan tanah. Padi Organik dapat menghasilkan 300 -450 Butir padi tiap malai atau untaian.Dengan jumlah yang begitu banyak, dapat dipastikan batang padi akan lebih tinggi dan besar,” jelaskan Marala kepada Wartawan Selasa, (13/4).
Menurut Marala, bahan untuk membuat pestisida nabati dan pupuk organik dapat diperoleh dan ditemukan dengan mudah karena berasal dari tanaman dan tumbuh-tumbuhan.
Sebagai pendidik kepada para siswanya Marala selalu menanamkan kalau waktu adalah uang. Ini merupakan salah satu hal yang selalu mereka ingatkan berulangkali dengan harapan peserta didik dapat menghargai waktu dengan baik agar tetap produktif di masa Pandemi ini.
“Sebagai seorang Guru di SMA Negeri 1 Siborong-borong, saya mencoba belajar mengaplikasikan apa yang pernah saya pelajari yaitu Pembuatan Pestisida Nabati dan Pupuk Organik. Saya coba menggunakan Pestisida Nabati dan Pupuk Organik pada Tanaman Padi,” ungkapnya
Selain mengisi waktu yang sudah sangat lama menunggu berakhirnya Pandemi covid19. Marala ingin ikut serta membantu Pemerintah dalam mewujudkan Ketahanan Pangan
Masuknya Virus Covid-19 (Sars Cov-19) membuat segala pola kebiasaan manusia banyak mengalami perubahan. Sejak awal maret 2020 Corona Virus Disease telah masuk dan menyerang Indonesia.
Memukul mundur pertumbuhan perekonomian, membuat segala rencana dan kebijakan berubah, termasuk beribadah, belajar, dan bekerja yang diharuskan oleh Pemerintah lewat rumah masing-masing, tidak terkecuali pendidikan.
Melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pemerintah Pusat mengeluarkan peraturan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (secara daring/online), sesuai Surat Edaran bernomor 4 tahun 2020 yang ditandatangani Mendikbud RI Nadiem Makarim pada 24 Maret 2020.
Surat Edaran ini berisi tentang bagaimana memprioritaskan kesehatan para Siswa, Guru, dan seluruh Warga Sekolah termasuk juga keputusan Pemerintah membatalkan ujian nasional (UN) 2020.
Saat disinggung bagaimana tentang pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sudah berlangsung selama setahun ini. Marala mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 telah membuat segala peradaban berubah. Pembelajaran yang seyogianya dilakukan didepan kelas menjadi terhenti dan berubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh.
Salah satu tantangan yang paling sering dihadapi Guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran secara daring adalah ketersediaan dan kualitas jaringan telekomunikasi.
Marala memaparkan kondisi terkini yang dialami dimana mereka hanya bisa belajar menggunakan Aplikasi Google Class Room, itu pun tak jarang ada peserta didik yang terkendala untuk belajar karena tidak adanya koneksi jaringan di tempat tinggalnya.(fas)




