KEPRI, (media24jam.com) – Hiburan Gelanggang Permainan Elektronik (Gelper) di kota Batam semakin menggeliat. Lebih 40 lokasi yang berserak di kota Batam, baik di ruko, hotel, maupun Mall. Ironisnya, keberadaan Gelper saat ini bukan lagi menjadi tempat hiburan semata, namun sudah menjadi ajang perjudian yang merugikan ekonomi masyarakat kota Batam. Adanya dampak negatif yang timbul di masyarakat, akhirnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat mengeluarkan fatwa bahwa keberadaan Gelper adalah haram. Perjudian yang terjadi, MUI, menilai bukan saja jenis permainannya tetapi mesin gelper yang beroperasi di kota Batam terindikasi berunsur perjudian.
Gencarnya pemberitaan di media24jam.com terkait maraknya akivitas perjudian di hiburan gelper kota Batam ternyata, di duga kuat membuat bandar bisnis perjudian di gelper sangat terusik. Dan mengutus humasnya untuk mediasi kepada media ini agar pemberitaan perjudian hiburan Gelper di hentikan.
Pertemuan humas gelper berinisial, As, dengan media24jam.com terjadi pada, Jumat sore (22/11/2019), di restauran Utama Hotel kota Batam. Hasil akhir pertemuan tesebut, As, meminta agar pemberitaan soal Gelper di hentikan. Iapun menginformasikan sejumlah nama lokasi hiburan Gelper adalah milik bos besarnya. Diluar nama lokasi yang telah disebutkan, As, memperbolehkan untuk diberitakan.
“Suap Amplop Untuk Penghentian Berita Gelper”
Mediasi yang berlangsung sekira kurang dari satu jam tersebut akhirnya_pun bubar. Saat keluar dari hotel, As, sempat menyodorkan sesuatu kepada media ini, dan mengatakan, “ini ada titipan dari bos, dua juta”. Namun media ini menolak tawaran, As.
Agar titipan bos besar diterima media ini, As, tenyata memiliki cara yang cukup unik. Caranya, tanpa sepengetahuan media ini, As, menyelipkan amplop putih ke saku celana wartawan media ini. Adanya amplop putih titipan bos besar tersebut di saku celana wartawan disadari setelah beberapa jam kemudian. Namun padatnya aktifitas kru media ini sehingga amplop putih tidak sempat dikembalikan pada saat itu. Akhirnya amplop putih titipan bos besar dikembalikan lagi ke, As, selaku humas Gelper pada malam hari. Dengan wajah kecewa, As, juga mengatakan dirinya tidak mempunyai kepentingan di Gelper. Posisinya hanya sebagai mediator antara wartawan dan pesan bos besar. (handreass)