BELAWAN,(media24jam.com) – Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gabion Belawan dijadikan transaksi BBM ilegal oleh mafia, kapal ikan diatas 30 GT – 100 GT sandar di TPI tersebut.
Kapal kapal ikan ukuran besar itu bukannya bongkar ikan hasil tangkapan di TPI itu, melainkan diduga muat BBM solar ilegal.
Pantauan Media24jam. Jumat (21/2/2020), di lokasi, terlihat mobil tangki Transportir dengan muatan BBM solar parkir tepatnya di pinggiran dermaga TPI Gabion Belawan, mobil tangki Transportir biru putih tersebut bongkar BBM solar ke kapal ikan besar. BBM solar yang diangkut mobil tangki Transportir itu diyakini bermasalah.
“Pengusaha ikan Gabion Belawan yang membutuhkan BBM solar harusnya lakukan penebusan ke Pertamina melalui agen resmi seperti APMS. Armada yang digunakan untuk angkut BBM solar dari Pertamina itu juga harus transport standar Pertamina seperti yang dimiliki PT Patra Niaga, jika tidak maka dapat dipastikan BBM solar yang dibawa mobil tangki Transportir adalah ilegal yang kemungkinan besar dilengkapi LO palsu,” ujar mantan tekong kapal ikan Gabion Belawan Ruddin (68) kepada Media24jam.
Ruddin menambahkan, fungsi TPI Gabion Belawan perlu dipertanyakan lebih jauh.
“Wartawan merupakan corong suara kebenaran, oleh karenanya fungsi TPI Gabion Belawan itu harus dipertanyakan lebih jauh, jangan sampai bangunan Pemerintah yang gunakan uang rakyat itu disalah fungsikan untuk kepentingan muat BBM ke kapal ikan milik pengusaha tangkap hasil laut Gabion Belawan seperti pukat teri dan sejenisnya, apalagi difungsikan untuk muat BBM solar ilegal”, tegas Ruddin.
Terpisah, sejak Ditpolairdasu tangkap mobil tangki Transportir yang angkut BBM ilegal masuk ke Gabion Belawan baru baru ini, para mafia BBM solar ilegal robah jadwal operasional jelang Maghrib hingga malam dini hari.
Mobil-mobil tangki Transportir yang diduga bermuatan BBM solar ilegal pada waktu-waktu Maghrib hingga malam dini hari itu bebas melintas di depan Mapolres Pelabuhan Belawan menuju Gabion Belawan.
Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan Hendri Maruli Batubara ketika hendak dikonfirmasi mendadak rapat. Pejabat berwenang PPSB lainnya M. Salim dan Ari ikut ikutan rapat.
“Maaf pak, sudah saya sampaikan (Kedatangan tim Wartawan-red) ke dalam, tapi semua yang bersangkutan rapat”, elak Security lindungi atasannya. (Hen)