Pancur Batu – Memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan Dirgahayu PGRI yang ke -78 tanggal 25 November. SD Negeri 101830 tanjung selamat Desa Tanjung Anom ,Kecamatan pancur batu Kabupaten Deli serdang, Provinsi Sumatera Utara dan melaksanakan kegiatan upacara bendera dengan sukses di halaman sekolah, Sabtu 25 November 2024 pukul 07.00.wib.
Dipilihnya tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional karena pada 24-25 November 1945 telah dilaksanakan, Konggres Organisasi Guru se-Indonesia yang kemudian melahirkan Organisasi Persatuan Guru Nasional (PGRI). Selanjutnya, oleh pemerintah melalui keputusan Presiden Republik Indonesia (Kepres RI) No. 78 Tahun 1945 tanggal 25 November ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional (HGN).
Upacara peringatan Hari Guru Nasional di lapangan SD Negeri 101830 tanjung selamat tersebut di mulai pada pukul 07.00 WIB. Dengan pembina kepala sekolah dan petugas upacara dewan guru dan paduan suara sekolah. Upacara bendera diikuti oleh seluruh siswa, dewan guru dan tenaga kependidikan, di lapangan SDN tersebut berlangsung dengan hikmat.
Ada pun acara ini di hadiri yakni Kepala SD Negeri 101830 tanjung selamat Marintan Silitonga S.PdTety para dewan guru, siswa siswi, tokoh masyarakat desa tanjung anom.
Kepala Sekolah SD Negeri 101830 tanjung selamat Marintan Silitonga S.Pd . selaku pembina upacara menyampaikan, bahwa guru adalah sosok orang tua peserta didik apabila berada di sekolah. Sebagai orang tua di sekolah, guru harus selalu bersifat sabar, selalu menunjukkan sifat dan sikap yang terpuji.
“Sabar dalam arti guru tidak segan untuk menegur Peserta Didik yang melakukan kesalahan atau kekeliruan dalam bersikap atau berperilaku mengingat peserta didik masih dalam proses berkembang pesan Kepala sekolah. Guru menegur bukan karena guru yang kejam atau guru yang jahat tetapi guru yang menegur karena sayang dan tidak ingin peserta didiknya terjerumus kedalam hal yang buruk,”imbuhnya.
Setelah upacara bendera seluruh peserta didik memberikan berbagai ucapan dan apresiasi kepada bapak ibu guru sebagai wujud cinta dan kasih sayangnya. Khususnya kepada bapak ibu guru wali kelas masing-masing. Suasana yang semula hening, berubah menjadi haru tak kuasa menahan rasa bahagia. Tanpa disadari air mata pun menetes tak terbendung.
Lagu Hymne Guru, Terima Kasihku dan Jasamu Guru yang dinyanyikan serentak oleh peserta didik menjadikan suasana semakin pecah mengiringi penyerahan karangan bunga dari perwakilan peserta didik kepada bapak ibu guru dan kepala sekolah. Tampak isak tangis dari para peserta didik menjadikan suasana semakin haru dan menyentuh hati.
Ditemui usai kegiatan upacara Peringatan Hari Guru Nasional salah satu peserta didik, Daniel iya menyampaikan, sebagai peserta didik. Menurutnya, guru adalah sosok orang tua yang membimbing, melatih dan membantu peserta didik saat menemui kesulitan dalam aktivitas belajar mengajar, akan tetapi kita tidak sadar bahwa kita sering membuat hati bapak ibu guru terluka, kecewa. Maka di hari guru ini kami meminta maaf atas segala kesalahan yang kami perbuat.
“Bagi saya guru adalah sosok orang tua yang membimbing, melatih dan membantu peserta didik saat menemui kesulitan dalam aktivitas belajar mengajar, akan tetapi kita tidak sadar bahwa kita sering membuat hati bapak ibu guru terluka dan kecewa,” katanya.
Di hari guru ini kami meminta maaf atas segala kesalahan dan segala khilaf, doakan kami semoga senantiasa diberi kemudahan menggapai cita-cita. “Saya ucapkan Selamat hari Guru, terima kasih bapak Ibu guru telah sabar dalam membimbing kami. Tanpa mu apa jadinya kami,” ucap daniel.
Di akhir acara dewan guru dan peserta didik adakan perlombaan tari- tarian dan nyanyi serta puisi dan tontor batak.
(Rait)