LABUHANBATU (Media24jam.com) – Soal dugaan penganiayaan yang dialami salah oknum wartawan media online bernama Abi Ridwan Pasaribu SH, oleh 8 Orang Tak Dikenal (OTK), Ketua Bravo Lima mengecam keras atas peristiwa tersebut. Hal ini menurut nya adalah tindakan kejahatan yang luar biasa dan ia mendukung Polres Labuhan Batu untuk menangkap para pelaku penganiayaan tersebut.
Informasi yang dihimpun seorang wartawan media online bernama Abi Pasaribu (34) warga Jalan H. Adam Malik, Kelurahan Sirandorung, Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu babak belur sesaat dianiaya sejumlah orang tidak dikenal (OTK), Di kantor Bravo 5 Kompleks perumahan Dl sitorus Jalan SM.Raja Rantauprapat Jumat, 19 Agustus 2022, sekira pukul 00.15 WIB.
Ketua Bravo Lima Labuhanbatu yang akrab disapa Incun mengatakan dirinya sangat mengecam keras atas penganiayaan terhadap salah satu wartawan media online dan ia menilai hal ini adalah satu kejahatan besar.
“Seharusnya jangan main hakim sendiri, ini negara hukum, karena kalau ada pemberitaan wartawan itu sudah menjadi tugas wartawan sebagai sosial control, tidak boleh main hakim sendiri, kalau ada yang salah silahkan, ada hak jawab,” katanya.
Selanjutnya Incun menegaskan dirinya sangat mendukung Polres Labuhanbatu untuk menangkap pelaku penganiayaan wartawan yang masih berkeliaran di Rantau Prapat guna mengetahui apa motifnya dan siapa otak pelaku penganiyaan tersebut
“Mari rekan rekan jurnalis Labuhanbatu, kita dukung Polres Labuhanbatu untuk menangkap pelaku dengan memberi informasi agar terungkap dan jelas atas tindakan penganiayaan wartawan, siapa dalangnya?,” imbaunya.
Sebelumnya diberitakan kepada awak media Abi Menceritakan bahwa peristiwa yang nyaris menghabisi nyawa nya itu diketahui bermula sesaat kedatangan sekelompok pemuda bermasker menggunakan 4 sepeda motor berboncengan ke seketariat bravo 5 .
“Jadi malam itu Kami lagi nongkrong, tiba-tiba datang empat kreta berboncengan semua, ada yang nanya nama ku, lalu dijawab si Manik ini dia sembari menunjuk kearah aku. Dipanggil pelaku aku, apa itu, sini lah kubilang. Sini la lah dulu kata mereka, lalu ku datangi , Tanpa aku merasa curiga sedikitpun, ternyata salah seorang dari mereka meyakinkan ada nggak yang ku kenal dengan rekan rekan nya ,begitu ku jawab tidak mereka langsung membabi buta memukuli ku,” jelasnya.
Tidak terima atas insiden yang di alaminya di dampingi rekan rekan media lainnya, dirinya mendatangi Mapolres Labuhanbatu guna melaporkan peristiwa yang dialaminya dan berharap para pelaku segera diamankan dan ingin mengetahui apa motip para pelaku
“Pasti mereka itu orang suruhan, karena aku tidak ada musuh,” cetusnya.
Dia (korban) mnuturkan bahwa sebelum kejadian dirinya juga sudah pernah diteror melalui telpon seluler dengan bahasa mengancam atas pemberitaan yang menyoroti kinerja pemerintah kabupaten labuhanbatu di bawah kepemimpinan Bupati Eri Atrada ritonga.
“Sudah kubuat laporan ke Polres sesuai laporan polisi nomor : LP/B/1710/VIII/2022/SPKT/RES-Labuhanbatu/Polda Sumut. Setahu ku aku ngak punya musuh. Prediksi ku ini terkait dengan pemberitaan yang belakangan ku beritakan. Sebelum kejadian ini aku juga sudah diteror mau diputuskan kepala ku,” akunya.
Terpisah, Kapolres Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti melalui Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian penganiayaan yang dialami seorang oknum wartawan tersebut.
“Masih dalam lidik bang,” pungkasnya. (Dian)