MEDAN (Media24jam.com) – Terkait Seorang Murid Ditikam Pamannya, terungkap korban bercita-cita ingin jadi TNI hal ini diungkapkan oleh ayahnya berinisial S (47). Kini cita-citanya itu pupus setelah pamannya tega dan kejam menghabisi nyawa korban.
Informasi yang dihimpun menurut ayahnya, tekad korban untuk menggapai cita-citanya dibuktikan dengan dirinya yang belajar dengan sungguh-sungguh. Kabar terbaru pelaku sebelum nya pernah tak jadi bertunangan diduga tidak direstui sama orang tuanya.
Ayah korban bernama S (47) yang mengatakan kalau putra bungsunya itu semangat belajar di sekolah dan tempatnya mengaji. Ia juga menerangkan kalau putranya ini bercita-cita menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
“Dia memang cita-citanya menjadi Tentara,” katanya sembari meneteskan air mata.
Namun jelas S, cita-cita R pupus. Saat sedang belajar menimba ilmu di sekolah, pamannya berinisial R (32) datang ke dalam ruang kelas dan langsung menikami korban hingga tewas.
“Pelakunya masih famili, ada gangguan dia, tapi bukan gangguan jiwa lis merah,” jelasnya.
Soal pamannya, terang S ternyata ada persoalan keluarga yang membuat pelaku sakit hati dan menjadikan anaknya sasaran pelampiasan. Tapi, S tidak menjelaskan persoalan keluarga secara terperinci.
“Jadi ada dia mau tunangan, jadi terhentak (terhalang) sama orangtuanya,” kata ayah korban.
Atas kejadian ini, keluarga korban berharap agar polisi segera menangkap pelaku dan dihukum seberat-beratnya.
“Nyawa balas nyawa, kalau dalam agama mencuri dipotong tangannya,” harapnya.
Jenazah korban rencananya akan dikebumikan pada Selasa sore ini, setelah salat Ashar.
Sebelumnya diberitakan kakak korban berinisial N (24) kepada wartawan mengatakan pada pagi hari nya dirinya sendiri yang mengantarkan korban ke sekolah dengan menggunakan becak.
“Aku yang antar dia bang, naik becak,” katanya.
Ia mengatakan setelah mengantar adiknya, Nadia lalu kembali pulang ke rumahnya. Sekitar pukul 08.30 WIB, pihak sekolah menghubunginya dan menyampaikan kalau adiknya telah meninggal dunia di dalam ruang kelas.
“Mendengar kabar itu, aku langsung menghubungi ayahnya dan bergegas pergi ke sekolah. Ia mengatakan pelaku beraksi saat adiknya baru saja membuka buku hendak mulai belajar di ruang kelas,” ujarnya.
Pelaku terang N datang dari arah belakang sekolah, masuk ke sekolah langsung menusuk adiknya menggunakan pisau ke arah bagian dada kiri dan perutnya.
“Pelaku paman sendiri, atas nama Rahmad (32) dia sudah beberapa kali mengancam keluarga kami, tapi saya gak tahu apa sebabnya,” terangnya.
Sementara, Ketua Yayasan sekolah tersebut berinisial W mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi pagi tadi, Selasa pagi, saat murid berada di dalam kelas usai kegiatan apel pagi bersama murid lainnya.
“Saat itu korban masuk ke dalam kelas untuk mengaji membaca surat-surat pendek. Tiba-tiba pelaku datang dan mendobrak pintu kelas. SRB langsung ditusuk pakai pisau di bagian jantung,” ungkapnya.
Sontak saja jelas W, guru dan siswa lain dalam kelas itu langsung menjerit histeris. Waluyo juga langsung menuju ruang kelas yang sudah gaduh itu.
“Saya lihat SRB sudah tergeletak berlumuran darah Siswa malang itu kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong saat masih di perjalanan,” jelasnya.
Sementara, pihak kepolisian yang mendapat informasi ini kemudian turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata dikonfrimasi diruang kerja Selasa 09 Agustus 2022 pukul 15.00.wib mengatakan kejadiannya dan membenarkan kejadian ini tersebut pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan tersebut.
“Pelaku sudah kita tahu identitasnya Pelaku sedang kita buru,” katanya diruang kerja.(di/rait)