MEDAN, (media 24jam.com) – Wabah Covid-19 telah memberi dampak signifikan terhadap berbagai sektor kehidupan sosial masyarakat, utamanya sektor perekonomian. Hingga diperlukan adanya kontribusi ekonomi bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, termasuk para pekerja di lingkungan PDAM Tirtanadi sebagai pelayan masyarakat konsumen air minum.
Menurut informasi sejumlah sumber di PDAM Tirtanadi yang dihimpun Binsar Simbolon, SH.MH, advokad yang juga menjabat Ketua LBH LSM Strategi Sumatera Utara, Kamis (7/5/2020).
Baik yang datangnya dari jajaran fungsionaris, pegawai biasa, tenaga kerja kontrak, maupun kalangan BHL yang identitasnya dirahasiakan. Bahwa pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) untuk tahun 2020 ini dikurangi 50 %, hanya mendapat sebulan gaji, padahal tahun sebelumnya dikali dua bulan.
Sama halnya bantuan menjelang puasa ramadhan berkisar pertengahan bulan lalu, dari yang direncanakan Rp2 juta per karyawan anjlok menjadi Rp800 ribu dengan alasan terganggunya cash flow (arus kas) perusahaan.
Kedua kebijakan manajemen ini diduga sebagai pemicu konflik internal, keresahan, bahkan ketidaknyamanan di kalangan pegawai Tirtanadi. Apabila dibiarkan, lanjut sumber, tak tertutup kemungkinan melemahkan etos kerja para pegawai yang korelasinya terhadap terganggunya kinerja pelayanan kepada pelanggan.
“Bukannya memberi insentif khusus sebagai penyemangat ditengah wabah virus Corona. Eh, malah uang THR untuk kebutuhan lebaranpun dikurangi pula setengki alias 50 %. Luarr biasa !!,” tutur Binsar menirukan salah satu sumber.
Masih menurut sumber, meskipun Dirut PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri mengeluarkan THR didasari surat Gubsu nomor 440/3650 tanggal 24 April 2020 yang ditandatangani Wagubsu Musa Rajekshah. Namun tidak ada salahnya jika kemampuan perusahaan memadai Trisno bersama jajaran direksi bidang lainnya membuat kebijaksaaan semisal dengan memberi kompensasi kepada pekerja PDAM Tirtanadi terdampak Covid-19.
Binsar Simbolon mengharapkan Gubernur Sumut Letjend TNI (Purn) H.Edy Rahmayadi selaku owner PDAM Tirtanadi segera menyikapi kondisi yang terjadi, agar BUMD pengelola jasa air minum warisan kolonial Belanda tersebut bisa terselamatkan.
Di tempat terpisah, Ketua Umum LSM Strategi M.Yusuf Siregar atau yang akrab disapa Boy Siregar mengaku tidak akan mengintervensi jajarannya dalam menjalankan fungsi sosial kontrol sesuai yang diamanahkan Undang-Undang.
“Hal itu murni kewenangan bung Binsar selaku Ketua LBH LSM Strategi,” ucap tokoh pemuda yang aktif disalah satu OKP ternama ini mengakhiri.
Sementara Media 24jam mencoba mengkonfirmasi Staff Humas PDAM Tirtanadi Rivai belum dapat terhubung, sehingga belum mendapat penjelasan terkait pemotongan tersebut. (ok)