TOPPIS, Langkah Konkret Pemkab Deli Serdang Tekan Harga Cabai dan Kendalikan Inflasi

0
23

DELI TUA | Media24jam.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang terus menunjukkan komitmen nyata dalam upaya menekan laju inflasi daerah. Salah satu langkah konkret yang dilakukan yakni melalui pendirian Toko Pengendali dan Pantau Inflasi (TOPPIS) di Pasar Kota Tua, Kecamatan Deli Tua.

Bupati Deli Serdang, dr. H. Asri Ludin Tambunan, saat meresmikan TOPPIS, Rabu (8/10/2025), menyampaikan bahwa tingkat inflasi daerah per September 2025 tercatat mencapai 6,81 persen, jauh di atas rata-rata nasional. Melalui TOPPIS, pemerintah daerah berupaya menghadirkan instrumen pengendali harga bahan pokok agar masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

“Inflasi Deli Serdang saat ini masih tergolong tinggi, salah satu penyumbangnya adalah cabai. Melalui program tebus cabai Rp1 dengan pembelian beras SPHP menggunakan QRIS, kami bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Bulog untuk menstabilkan harga,” ujar Bupati Asri.

Ia menambahkan, pasokan cabai merah untuk program tersebut dipasok langsung dari petani di Kecamatan Beringin, yang merupakan salah satu sentra produksi cabai di Deli Serdang. Berdasarkan pantauan di Pasar Deli Tua, harga cabai merah bervariasi antara Rp70 ribu hingga Rp85 ribu per kilogram.

“Dari hasil pengecekan, di Pasar Deli Tua bahkan tidak ada penjualan beras. Ini salah satu faktor yang turut memicu naiknya harga bahan pokok. Karena itu, kehadiran TOPPIS diharapkan dapat menekan harga dan menjaga kestabilan pasokan,” jelasnya.

Bupati menegaskan bahwa program TOPPIS akan dijalankan hingga akhir tahun 2025, dengan evaluasi lanjutan untuk melihat efektivitasnya dalam menekan inflasi. “Untuk tahun depan belum bisa dipastikan apakah dilanjutkan, tetapi hingga Desember program pengendalian harga akan terus berjalan. Harapannya, satu-dua bulan ke depan harga bisa terkendali,” tambahnya.

Selain membuka TOPPIS, Pemkab Deli Serdang juga melakukan operasi pasar di seluruh kecamatan dan menyiapkan lahan penanaman cabai baru seluas 10 hektare di Kecamatan Sibolangit guna memperkuat pasokan daerah.

Program ini disambut antusias masyarakat. Seorang warga Deli Tua, Tika, mengaku terbantu dengan program tersebut. “Senang kali kami, beli berasnya murah, cabainya cuma Rp1. Terima kasih Pak Bupati,” ujarnya. Sementara Yani, warga lainnya, menambahkan, “Awalnya dengar dari orang, ternyata betul. Beli beras 5 kilo bisa tebus cabai Rp1, pakai QRIS. Sangat membantu sekali.”

Selain TOPPIS, Pemkab Deli Serdang melalui BUMD PT Bhinneka Perkasa Jaya turut memperkuat strategi pengendalian inflasi dengan memperluas jaringan Bhinneka Mart yang berfungsi sebagai outlet TOPPIS.

Saat ini, tiga Bhinneka Mart telah beroperasi di Nusantara Kuliner Lubuk Pakam, Pasar Bakaran Batu Lubuk Pakam, dan Pasar Deli Tua, dengan jam operasional hingga pukul 17.00 WIB setiap hari.

Direktur Utama PT Bhinneka Perkasa Jaya, Taufik Ismail, menyampaikan bahwa Bhinneka Mart hadir untuk menstabilkan harga bahan pokok, terutama cabai dan beras, serta memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan dengan harga terjangkau.

“Di Pasar Bakaran Batu, lokasi toko akan kita pindahkan ke bagian depan agar lebih mudah diakses masyarakat. Kami juga sedang menyiapkan pembukaan Bhinneka Mart baru di Pasar Inpres Tanjung Morawa dan Pasar Gambir Tembung,” jelas Taufik.

Pihaknya juga tengah menjajaki kerja sama untuk membuka gerai serupa di Pasar Pancur Batu dan Suzuya Tanjung Morawa. Dari hasil operasional di tiga lokasi yang telah berjalan, tercatat penyaluran beras SPHP mencapai 28 ton dan 10 ton beras produksi petani lokal, serta 390 kilogram cabai merah telah disalurkan melalui program tebus cabai Rp1.

“Bhinneka Mart tidak hanya berfungsi sebagai toko bahan pokok, tetapi juga menjadi bagian dari sistem pengendalian inflasi yang terintegrasi dengan kebijakan Pemkab Deli Serdang,” tutup Taufik.(ES).


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here