MEDAN | Media24jam.com – Universitas Prima Indonesia (UNPRI) mencatat sejarah baru dalam dunia pendidikan kedokteran tanah air dengan menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama di Indonesia yang membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam.
Capaian ini ditandai dengan kunjungan resmi Komite Ilmu Penyakit Dalam (KIPD), Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ke Kampus UNPRI Medan, Jumat (3/10/2025).
Kunjungan berlangsung di Ruang Rapat Utama Lantai 10 Gedung UNPRI, Jalan Sampul No. 3 Medan Petisah, dan bertujuan menilai kesiapan UNPRI dalam penyelenggaraan program PPDS Penyakit Dalam, termasuk bimbingan akademik serta pemenuhan standar mutu pendidikan kedokteran nasional dan internasional.
Rombongan KIPD, PAPDI, dan Kolegium dipimpin oleh Ketua KIPD Dr. dr. Rudy Hidayat, Sp.PD, K-R, FINASIM, FACR, Ketua Kolegium Dr. dr. IGP Suka Aryana, Sp.PD, K-Ger, FINASIM, serta Ketua PP PAPDI Dr. dr. Eka Ginanjar, Sp.PD, K-KV, S.H., MARS, FINASIM. Turut hadir sejumlah pengurus dan anggota bidang mutu serta sekretariat Kolegium.
Kehadiran tim disambut langsung oleh Rektor UNPRI Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting, M.Kes., AIFO-K, bersama Dekan Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan (FKKGIK) Prof. Dr. dr. H. Gusbakti Rusip, M.Sc., Sp.KKLP(K), Ketua Program Studi Spesialis Penyakit Dalam Dr. dr. O.K. Yulizal, Sp.PD-KGEH, dan Direktur RSU Royal Prima Medan Dr. dr. Wienaldi, MKM, FISQUA, beserta jajaran pimpinan universitas, dosen, dan civitas akademika.
Tim Kolegium kemudian meninjau RSU Royal Prima Medan sebagai rumah sakit pendidikan utama UNPRI, sebelum mengakhiri kegiatan dengan diskusi ilmiah dan ramah tamah.
Dalam sambutannya, Rektor UNPRI Prof. Chrismis Novalinda Ginting menyampaikan apresiasi atas dukungan dan pembinaan dari Kolegium Ilmu Penyakit Dalam dan PAPDI. Ia menegaskan bahwa pembukaan program ini merupakan bentuk komitmen UNPRI mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan RI dan program ASTACITA Presiden Prabowo Subianto dalam pemerataan dokter spesialis di luar Pulau Jawa.
“UNPRI bertekad menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencetak dokter spesialis berkualitas global. Kami berkomitmen memperluas akses pendidikan spesialis untuk memperkuat sistem kesehatan nasional,” tegas Prof. Chrismis.
Rektor juga menyampaikan penghargaan kepada Founder UNPRI, Prof. Dr. dr. I Nyoman Ehrich Lister, M.Kes., AIFM., Sp.KKLP., atas dukungan penuh terhadap pengembangan fakultas kedokteran dan pendidikan spesialis di UNPRI.
Sementara itu, Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, Dr. dr. IGP Suka Aryana, Sp.PD, K-Ger, FINASIM, menyebut UNPRI menjadi PTS pertama di Indonesia yang membuka program spesialis penyakit dalam.
“Kami menilai UNPRI telah memenuhi standar kurikulum, mutu akademik, dan fasilitas pendidikan yang setara dengan perguruan tinggi negeri. Ini pencapaian luar biasa bagi dunia pendidikan kedokteran Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi inisiatif UNPRI yang telah memiliki tujuh program dokter spesialis dan enam rumah sakit pendidikan yang tersebar di Sumatera Utara dan Jambi, serta tengah bersiap melakukan ekspansi ke Provinsi Riau (Kota Pekanbaru).
“KIPD dan PAPDI mendukung penuh langkah UNPRI untuk meraih akreditasi internasional,” tambahnya.
Direktur RSU Royal Prima Medan, Dr. dr. Wienaldi, MKM, FISQUA, menilai kunjungan Kolegium dan PAPDI ini menjadi momentum penting dalam sejarah pendidikan kedokteran di Indonesia.
“UNPRI berhasil menjadi pelopor PTS penyelenggara program spesialis penyakit dalam dengan mutu akademik setara PTN. Ini mendukung transformasi kesehatan nasional dan pemerataan tenaga dokter spesialis sesuai agenda ASTACITA Presiden Prabowo,” ujarnya.
Dengan dibukanya program PPDS Penyakit Dalam ini, UNPRI mempertegas posisinya sebagai pusat pengembangan pendidikan kedokteran dan kesehatan di luar Jawa yang berorientasi global dan berkontribusi langsung pada pembangunan sumber daya manusia kesehatan nasional.(pul).