Korban Banjir di Komplek TKBM Sei Mati Mulai Terserang Penyakit Gatal-Gatal

0
178

LABUHAN | MEDIA 24JAM – Puluhan warga korban banjir di Komplek Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Belawan Lingkungan 18 Kelurahan Seimati Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan Sumatera Utara terserang penyakit gatal-gatal, selain penyakit infeksi saluran pernafasan akut dan penyakit lainnya.

Seorang ibu rumah tangga Opung Rud (50) di blok F, kepada wartawan Selasa (25/10) pukul 14.00 Wib, mengeluh gatal-gatal di kakinya karena terserang rangen atau kutu air dikakinya.

“Akibat banjir ini kami mengalami gatal gatal dikaki seperti kutu air,” katanya.

Selama sepekan ini, ratusan rumah di Komplek Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Belawan Lingkungan 18 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan terendam banjir akibat guyuran hujan deras dan banjir rob mengakibatkan genangan air hujan tersebut membuat aktivitas warga jadi terganggu sehingga terpaksa bertahan di rumah masing-masing tanpa ada bantuan pangan atau sembako, baik obat- obatan dari Pemko Medan.

Seorang Kakek bernama Usuf mengatakan setiap hujan deras turun warga siap-siap untuk menghadang air agar tidak masuk ke dalam rumah namun karena genangan air makin tinggi maka rumah warga pun kebanjiran.

“Kami warga minta pak Walikota Medan Boby Nasution dan Wakil Walikota Aulia Rahman agat memperhatikan kami udah sebulan kebanjiran kami butuh bantuan pak,” katanya.

Kakek bercucu lima ini berharap agar Pemko Medan segera membangun tembok di sekitar Komplek TKBM agar rumah warga tidak tergenang air lagi sebagaimana janji salah seorang pejabat di Pemko Medan saat melakukan kampanye Pilkada saat itu.

“Jangan janji-janji muluk saja kepada warga, setelah terpilih pada Pilkada, lupa dengan janji-janjinya untuk membangun tembok,” ujarnya.

Dirinya mengakui banjir melanda di wilayah komplek TKBM sudah memasuki sebulan ini, bila hujan turun ditambah lagi dengan air pasang atau banjir rob yang selalu menghantui warga sekitar.

“Sudah hampir satu bulan ini selalu diguyur hujan terus, ditambah lagi dengan banjir pasang rob ntah sampai kapan la ini bisa surut, kami hanya bisa meratapi nasip,” ungkapnya.

Pantauan awak media ini dilokasi banjir genangan air hujan dan banjir rob yang memasuki rumah warga tak kunjung surut, sebagian warga terpaksa berdiam di rumah untuk mengawasi situasi di rumahnya sementara sebagian warga dan anak sekolah terpaksa menerobos genangan banjir untuk mencari nafkah. (Hen)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here