Pemberdayaan Perempuan Dalam Pembuatan Bubur Bayi Instan Multi Gizi

0
682
SAMOSIR (media24jam.com) – Kecamatan Sitiotio di Kabupaten Samosir mempunyai balita stunting 70 orang (5,78%) pada tahun 2019. Salah satu penyebab terjadinya stunting adalah asupan gizi yang kurang baik pada balita.
Hal itu dikatakan Prof. Dr. Ir. Evawany Yunita Aritonang dengan Tim yakni Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH, Dra. Syarifah, MS, dan dr. Halinda Sari Lubis, M.K.K.K, Jumat (21/8/2020) di Medan.
Hal itu dikatakan Prof. Dr. Ir. Evawany Yunita Aritonang dengan Tim yakni Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPH, Dra. Syarifah, MS, dan dr. Halinda Sari Lubis, M.K.K.K, Jumat (21/8/2020) di Medan.
“Hasil pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017, kabupaten Samosir salah satu kabupaten diantara 22 Kabupaten Kota di Sumatera Utara yang memiliki stunting di atas prevalensi Provinsi Sumatera Utara yaitu 33,1%. Tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Samosir berdampak pada tingginya angka kematian bayi dan angka kematian balita,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian LPPM USU ini  memberdayakan masyarakat khususnya ibu-ibu untuk menanggulangi stunting dengan memproduksi bubur instan berbasis pangan lokal yang harganya murah dan banyak tersedia di Samosir yaitu Ubi jalar, Jagung, Daun ubi, Jantung pisang, dan ikan Mujahir.
“Praktek pembuatan bubur instan direspon dengan baik dan dihadiri oleh ibu PKK, kader posyandu, Kepala Desa, (Kades) Dinas Kesehatan Samosir, dan Kepala Puskesmas Sitio-tio,” ujarnya.
Pemberian peralatan yang menunjang terhadap produksi makanan bergizi diberikan oleh tim pengabdian yaitu oven kapasitas besar untuk mengeringkan bahan makanan dan blender bahan kering kecepatan tinggi sampai berbentuk tepung dan berkapasitas besar juga.
“Kami harap, dengan adanya pembelajaran produksi bubur instan dengan pangan lokal ini dapat diterapkan oleh masyarakat desa Sitio-tio dan menurunkan prevalensi stunting balita di kabupaten Samosir pada tahun mendatang,” katanya. (*/erni)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here