PN MEDAN, (media24jam.com) – Juli Ricard MP Simbolon selaku korban penipuan pemberian cek, meminta majelis hakim agar melakukan penahanan terhadap terdakwa Mandalasah Turnip.
Terdakwa yang merupakan suami dari Jaksa Coony Sagala tersebut dinilai telah mempersulit jalannya proses hukum sejak dari penyidikan hingga penuntutan di pengadilan.
“Terdakwa itu istrinya jaksa bang. Namanya Coony Sagala. Saya meminta majelis hakim yang menyidangkan perkara ini agar melakukan penahanan terhadap terdakwa ini, sehingga tidak terkesan ada keberpihakan. Sebab sejak awal dia ini tidak pernah dilakukan penahanan,” ujar korban usai sidang di ruang Kartika Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (14/1/20) sore.
Korban, di hadapan majelis hakim yang diketuai Irwan Effendy kembali menegaskan soal pemberian cek.
Menurutnya ada dua kali terdakwa menyodorkan cek senilai Rp 1 Miliar kepada dirinya, dan dua-duanya mengatasnamakan perusahaan keluarganya, lengkap dengan tanda tangan dan stempel. Sehingga ia tidak dapat mencairkn cek tersebut.
“Pertama dia menyodorkan lembaran cek namun tidak dapat diuangkan. Namun pada perbaikan kedua, ternyata dibuat dengan nomor rekening yang sama dan tetap tidak dapat dicairkan,” tegas korban.
Namun anehnya dari dua lembar cek tersebut, terdapat nomor rekening yang sama yakni 0091116766. Sehingga perbaikan cek yang dijanjikan terdakwa hanya bohong belaka.
Bahkan kata korban, seharusnya yang menandatangani cek tersebut adalah PT Panorama, bukan PT Linting Bangun Makmur yang ditandatangani terdakwa Mandalasah Turnip yang mengaku sebagai Direktur.
Dalam surat dakwaan JPU Randi Tambunan, terdakwa Mandalasah Turnip resmi dilaporkan 1 Januari 2019, atas dugaan penipuan terkait penerbitan cek bodong
Ditetapkan sebagai tersangka, Mandalasah Turnip tidak terima lalu melakukan gugatan praperadilan, tapi hakim PN Medan juga menolak prapid terdakwa.
Terdakwa diancam melanggar Pasal 372 dan 378 KUHPidana tentang penipuan dan penggelapan. (lin)
