MEDAN, (media24jam.com) – Polisi berhasil mengungkap perampok dengan modus umpan wanita cantik. Dua pelaku ditangkap, bahkan satu diantaranya terpaksa ditembak di bagian kaki karena melawan dan mencoba kabur.
Selain kedua pelaku, polisi juga mengamankan seorang penadah motor hasil curian kedua tersangka.
Adapun kedua tersangka curanmor itu yakni APU alias Nanda Black (25) warga Jalan Datuk Kabu atau Pasar III, Kecamatan Medan Denai dan SKL alias Mbak Vee (21) warga Jalan Kenari XIV, Kelurahan Kenangan, Percut Sei Tuan. Sedangkan tersangka penadah yakni J alias Emak Ayam (50) warga Jalan Datuk Kabu, Kecamatan Percut Sei Tuan.
“Dalam penangkapan tersebut satu orang pelaku kita lumpuhkan yakni APU alias Nanda Black. Pelaku kita beri tindakan tegas karena melawan petugas saat pengembangan dilakukan,” katanya, Kamis (12/9/2019).
Penangkapan terhadap komplotan Curanmor tersebut berdasarkan tiga laporan masyarakat yang masuk ke Polsek Percut Sei Tuan. Masing-masing laporan tertuang dalam LP : 1929 / K /2019 / SPKT Percut Sei Tuan, 18 Juli 2019 pelapor atas nama Sugianto, LP : 2216 / K / VIII / 2019 /SPKT Percut Sei Tuan, 21 Agustus 2019, pelapor atas nama Andre Pratama dan LP / 2279 / VIII / 2019 / SPKT Percut Sie Tuan 27 Agustus 2019, pelapor atas nama Haris Sulistianto.
Aris menuturkan bahwa dalam laporan terbaru, korban Haris Sulistianto yang merupakan warga Jalan Denai Gang Drum, Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, itu bertemu dengan SKL alias Mbak Vee, yang tak lain teman wanita pelaku APU alias Nanda Black. Mereka bertemu di dekat sebuah kafe yang berada di tanah garapan di Jalan Kamboja, Kecamatan Percut Sei Tuan pada Rabu (27/8) sekitar jam 20.30 WIB.
“Korban dan pelaku SKL alias Mbak Vee berkenalan melalui pesan singkat di media sosial. Kemudian korban diajak bertemu di lokasi kejadian,” tuturnya.
Begitu bertemu, saat SKL alias Mbak Vee mau dibawa menggunakan sepeda motor Honda Beat warna hitam BK 4219 AEY milik korban. Tiba-tiba kenderaannya dihadang oleh APU alias Nanda Black. Tanpa basa-basi, pelaku memukul kepala dan wajah korban menggunakan martil sebanyak tiga kali.
“Saat itu juga kedua pelaku merampas sepeda motor dan telpon genggam korban. Mereka lalu meninggalkannya di lokasi. Sementara korban meminta pertolongan warga yang kebetulan melintas agar membantunya membuat laporan ke kantor polisi,” terang Aris.
Aris mejelaskan bahwa, setelah menerima laporan korban, Tim Pegasus melakukan penyelidikan untuk memburu pelaku. Kemudian, tim Pegasus mendapat informasi APU alias Nanda Black sedang berada di tanah garapan Laut Dendang Jalan Kamboja, Percut Sei Tuan pada Selasa (10/9) sekira pukul 18.00 WIB. Setibanya di lokasi, tim mengintai pelaku dari kejauhan. Begitu ia melintas dengan mengendarai sepeda motor Yamaha RX King, tim langsung menghadang dan berhasil menangkapnya.
“Saat diinterogasi, pelaku mengaku bahwa ia dan teman wanitanya yang mencuri motor dan telpon genggam korban. Kemudian dilakukan penangkapan kepada SKL alias Mbak Vee,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan keduanya, penadah barang hasil curian J alias Emak Ayam turut diamankan. Namun saat mencari barang bukti, APU alias Nanda Black mendorong petugas untuk melarikan diri. Setelah diinterogasi, kepada petugas, APU alias Nanda Black mengaku sudah beraksi di 21 lokasi.
Untuk wilkum Percut Sei Tuan sebanyak 13 lokasi, Medan Kota lima lokasi, Medan Timur satu dan Deliserdang dua lokasi. Dari 21 lokasi tersebut pelaku selalu berhasil menggasak sepeda motor korbannya,” ungkap Aris.
Dalam penangkapan tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti seperti satu buah martil, satu helm, satu unit sepeda motor yang dipakai pelaku, dua handphone serta satu kalung. (ok)