Walikota Batam Ajak Masyarakat Pakai Baju Putih – Syukuran Pembangunan Masjid Agung II

0
872

KEPRI (media24jam.com) – Jadwal peresmian Masjid Agung II Sultan Mahmud Riayat Syah pada 20 September 2019 ditunda. Masjid yang dibangun sejak tahun 2017 hingga kini penyelesaiannya belum sempurna. Sehingga peresmian yang akan dihadiri Wapres, Jusuf Kalla, ini dijadwal ulang yaitu pada tahun depan.

Menurut Walikota Batam, HM Rudi SE, tanggal 20 nanti tema peresmian masjid agung akan berubah menjadi acara syukuran terlaksananya pembangunan masjid agung II.

“Mari kita ramaikan acara syukuran ini bapak – ibu. Kalau bisa memakai baju putih. Biar cahaya putihnya memancar ke atas. Ini acara syukuran bapak ibu, bukan peresmian”.

Demikian pengamatan media24jam.com mengutip paparan Walikota Batam, HM Rudi SE, Jumat (6/9/2019), di Utama Hotel Nagoya kota Batam. Pada acara bertajuk silaturahmi ini dihadiri beberapa pejabat pemko Batam dan tokoh masyarakat di tingkat kelurahan kecamatan Lubuk Baja,

Rudi, juga menjelaskan masjid Agung II Sultan Mahmud Riayat Syah ini sangat megah dan bisa menampung hingga mencapai 25 ribu orang. Meski masih dalam tahap penyempurnaan namun masjid agung II ini sudah bisa digunakan untuk melakukan ibadah.

“Sudah 2000-an orang warga negara Malaysia mengunjungi masjid kita ini. Selain untuk beribadah, masjid ini juga sebagai tempat wisata religius,” tutup Rudi.

Seperti di ketahui, Masjid Agung II Sultan Mahmud Riayat Syah berada di kecamatan Batu Aji Kota Batam. Pengerjaan masjid ini dimulai pada tahun 2017 dan berdiri diatas lahan seluas 41.422 meter persegi. Bangunan masjid ini juga memiliki luas 57.144 meter. Sedangkan anggaran pembangunan masjid agung II ini bersumber dari APBD kota Batam yaitu sebesar Rp260.852.456.000

Selain masjid agung II, pemko Batam juga mengelola dengan baik bangunan masjid agung I yang berada di kecamatan Batam kota. Masjid agung I dulunya bernama Masjid Raya, yang sebelumnya dikelola oleh BP Batam, lalu dihibahkan kepada Pemko Batam. Keberadaan masjid agung I dan II didaulat menjadi tempat wisata religius. Hingga kini kedua masjid agung ini menjadi daya tarik dan pusat perhatian wisatawan manca negara ketika menginjakan kakinya ke kota Batam. (handreass)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here